Judul | Setangkai Edelweiss |
Pengarang | Marga T |
EDISI | Cet. 9 |
Penerbitan | Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001 |
Deskripsi Fisik | 548 hlm ;11x18cm |
ISBN | 979-511-039-x |
Subjek | fiksi |
Abstrak | Tujuh tahun setelah perpisahannya dengan Martin, Monik terdampar di Eropa, tersesat ke dalam rimba belantara cinta Pierre Jouvray. Sesaat dia terlena, ingin melupakan dan menerima. Namun kenangan masa lalu senantiasa menyergapnya, terutama di saat-saat hening. Martin tidak bisa dilupakannya. Tapi Pierre tidak kenal putus asa. Dia terus-menerus melancarkan serangan gencar, membuat hati Monik guncang dan ragu. Lambat dan laun dia menginsafi bahwa masa lalu takkan mungkin dihidupkan lagi. Yang sudah terkubur, biarkanlah istirahat dengan tenang. Hidup masa datang yang mesti dibinanya, bukan dibiarkan terkubur hancur menjadi santapan cacing-cacing penyesalan yang meroyak kedamaian pikiran... Namun hatinya yang keras kepala tak gampang menyerah. Selalu dan selalu di dalam hati namanya masih bergema. Walau sudah sayup dimakan hari dan bulan, dia bergetar ragu mencoba hidup kembali. Martin! |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Novel |
Target Pembaca | Umum |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000002418 | 813 MAR s | Dapat dipinjam | Perpustakaan Atma Luhur - Rak 800 | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000001178 | ||
005 | 20180426113515 | ||
007 | ta | ||
008 | 180426################g##########f#ind## | ||
020 | # | # | $a 979-511-039-x |
035 | # | # | $a 0010-0418001140 |
082 | # | # | $a 813 |
084 | # | # | $a 813 MAR s |
100 | 0 | # | $a Marga T |
245 | 1 | # | $a Setangkai Edelweiss |
250 | # | # | $a Cet. 9 |
260 | # | # | $a Jakarta :$b Gramedia Pustaka Utama,$c 2001 |
300 | # | # | $a 548 hlm ; $c 11x18cm |
520 | # | # | $a Tujuh tahun setelah perpisahannya dengan Martin, Monik terdampar di Eropa, tersesat ke dalam rimba belantara cinta Pierre Jouvray. Sesaat dia terlena, ingin melupakan dan menerima. Namun kenangan masa lalu senantiasa menyergapnya, terutama di saat-saat hening. Martin tidak bisa dilupakannya. Tapi Pierre tidak kenal putus asa. Dia terus-menerus melancarkan serangan gencar, membuat hati Monik guncang dan ragu. Lambat dan laun dia menginsafi bahwa masa lalu takkan mungkin dihidupkan lagi. Yang sudah terkubur, biarkanlah istirahat dengan tenang. Hidup masa datang yang mesti dibinanya, bukan dibiarkan terkubur hancur menjadi santapan cacing-cacing penyesalan yang meroyak kedamaian pikiran... Namun hatinya yang keras kepala tak gampang menyerah. Selalu dan selalu di dalam hati namanya masih bergema. Walau sudah sayup dimakan hari dan bulan, dia bergetar ragu mencoba hidup kembali. Martin! |
650 | # | # | $a fiksi |
990 | # | # | $a 02376/SAL/P |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :